1

1

Selasa, 16 Juni 2015

Pilkada Solo Pastikan Tak Ada Calon Independen

Daryono-Timlo.net
 http://www.timlo.net/wp-content/uploads/2014/03/kpu-solo.jpg

Solo – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo akhir tahun ini dipastikan tidak ada calon independen. Pasalnya, hingga batas akhir penyerahan syarat dukungan calon independen ditutup, Senin (15/6) pukul 16.00 WIB, tidak ada calon independen yang menyerahkan syarat dukungan pencalonan. Penyerahan syarat dukungan calon independen dibuka sejak Kamis (11/6).

”Hingga hari ini pukul 16.00 WIB, tidak ada calon yang menyerahkan syarat dukungan calon independen,” kata Komisioner Divisi Hukum, Pengawasan, Pencalonan dan Kampanye Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, Nurul Sutarti, saat dihubungi Timlo.net, Senin (15/6).

Nurul menjelaskan, sebelumnya, ada dua orang yang berminat maju melalui jalur independen yakni R Daromez Setiar Budi dan Bambang Setyobudi. Namun, Sabtu (13/6) kemarin, Daromez menyatakan tidak jadi menyerahkan syarat dukungan lantaran dukungan  berupa fotocopy KTP yang dia kumpulkan masih kurang 13.000 dari jumlah minimal dukungan sejumlah 41.449.

“Meskipun kita sebenarnya mendorong Daromez agar menyerahkan dukungan yang ada dulu. Tetapi, ia memilih mundur. Sedangkan Bambang Setyobudi hanya bertanya ke KPU beberapa kali setelah itu tidak ada kelanjutan,” jelasnya.

Dengan tidak adanya syarat dukungan calon independen yang diserahkan ke KPU, Nurul memastikan Pilkada Solo tidak ada calon independen atau calon perseorangan. Pilkada hanya diikuti calon dari kalangan Parpol. Minimal harus ada dua calon dari Parpol lolos persyaratan pendaftaran yang dibuka 26-28 Juli 2015.
“Kalau hanya ada dua calon mendaftar dan salah satu tidak lolos maka dilakukan penundaan,” katanya.

Editor : Marhaendra Wijanarko 

Tak Ada Cawali dari Jalur Independen dalam Pilkada Solo 2015

PILKADA SOLO 2015 

 http://images.solopos.com/2012/10/pilkada-370x185.jpg

 Selasa, 16 Juni 2015 17:50 WIB | Tri Rahayu/JIBI/Solopos

 Pilkada Solo 2015 dipastikan tak diikuti oleh cawali dan cawawali dari jalur independen.

Solopos.com, SOLO—Tahapan pendaftaran calon independen Pilkada 2015 telah ditutup, Senin (15/6/2015), pukul 16.00 WIB. Hingga penutupan, KPU memastikan tidak ada calon independen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2015.

Komisioner Divisi Hukum, Pengawasan, Pencalonan, dan Kampanye KPU Solo, Nurul Sutarti, saat ditemui solopos.com di kantornya, Selasa (16/6/2015), mengatakan kesempatan pendaftaran calon independen hanya dibuka sejak Kamis-Senin (11-15/6/2015). Sampai tahapan pendaftaran berakhir, kata dia, KPU tidak menerima pendaftaran satu pun calon independen. Padahal sebelumnya, Nurul menerima konsultasi dua orang bakal calon independen, yakni R. Daromez Setiar Budi dan Bambang Setyo Budi.

“Kalau Pak Bambang yang berstatus PNS [pegawai negeri sipil] itu hanya sekali konsultasi. Tapi kalau Daromez itu sering konsultasi dan komunikasi dengan saya lewat telepon atau layanan WA [whatsapp]. Kemudian, Daromez menyampaikan sikapnya kalau menyerah dan tidak akan maju menjadi calon independen karena kekurangan dukungan,” kata Nurul.
Dia menyatakan KPU menutup kesepakatan kepada siapa pun yang maju sebagai calon independen. Informasi yang diterima Nurul, calon independen hanya muncul di tiga kabupaten di wilayah Soloraya, yakni Boyolali, Wonogiri, dan Klaten.

Sekarang, Nurul dan sejumlah komisioner lainnya fokus pada sosialisasi persyaratan pencalonan dari partai politik. Nurul menyampaikan rencana sosialisasi calon dan pencalonan dari partai politik (parpol) pada Rabu (17/6) siang. Nurul akan mengundang semua parpol dan sejumlah stakeholders, seperti Pengadian Negeri, Polri, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Persyaratan calon yang berstatus PNS juga dibahas dalam pertemuan itu.

“Pak Anung [Anung Indro Susanto] sudah konsultasi ke KPU dan beberapa kali komunikasi dengan saya lewat telepon seluler. Ya, saya sampaikan bila calon PNS harus menyerahkan surat pengunduran diri dan tanda terima pengunduran diri dari pejabat berwenang pada saat pendaftaran 26-28 Juli. Kemudian sehari sebelum penetapan calon pada 24 Agustus, yang bersangkutan harus menyerahkan SK [surat keputusan] pengunduran diri dari lembaga terkait,” kata Nurul.

Sementara itu, calon wali kota Koalisi Solo Bersama (KSB), Anung Indro Susanto, akan mundur dari PNS ketika sudah ada kepastian rekomendasi dari parpol-parpol anggota KSB. Anung memilih mengikuti proses yang berjalan di KSB. “Pengajuan rekomendasi itu kan harus disertai calon wakil wali kota (cawawali). Sekarang cawawalinya siapa kan belum tahu, masih menunggu proses di KSB,” ujar dia.

 

Selasa, 09 Juni 2015

Bursa Cawawali KSB, Umar dan Taufiq Bertemu

 Dok. Timlo.net/Daryono
Solo – Bakal calon (Balon) wakil walikota (wawali) Koalisi Solo Bersama (KSB), Umar Hasyim dan M Taufiq menggelar pertemuan, Jumat (5/6) malam. Pertemuan membahas kemungkinan pencalonan diantara keduanya sebagai calon wawali.

“Saya dan pak Taufiq memang bertemu untuk silaturahmi. Kami membicarakan opsi-opsi yang mungkin diambil struktural terkait calon AD 1 dan AD 2,” kata Umar Hasyim kepada wartawan, Minggu (7/6).
Saat ditanya apakah pertemuan itu bagian deal memutuskan siapa yang akan diusung sebagai calon wawali, Umar menyanggahnya. Meski tidak menjelaskan rinci isi pertemuan, Umar menegaskan pertemuan dengan Taufiq lebih pada memantapkan persiapan menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Sejauh ini, lanjut Umar, Balon cawawali KSB memang hanya Umar dan Taufiq. Umar merupakan Balon cawawali dari kalangan internal partai, sedangkan Taufiq berasal dari eksternal partai. Penentuan siapa yang dipilih dilakukan setelah penetapan calon walikota KSB dilakukan.
“Setelah ada penentuan calon walikota, baru dilakukan penentuan calon AD 2. Calon walikota dilibatkan dalam penentuan itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Taufiq mendaftar sebagai Balon walikota. Belakangan, Taufiq menyatakan kesediannya menjadi Balon wawali.

Daryono Timlo.net
Editor : Wahyu Wibowo

Sumber:  http://www.timlo.net/baca/68719622293/bursa-cawawali-ksb-umar-dan-taufiq-bertemu/

Dua Calon Independen Ramaikan Pilkada Solo

 dok.timlo.net/daryono
Solo – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Solo mengatongi dua nama bakal calon Walikota solo dari jalur independen. Dua nama tersebut yakni R. Daromez Setiar Budi dan Bambang Setyobudi.

“Ada dua nama yang santer dibicarakan akan maju menjadi bakal calon walikota dari jalur independen. Yakni Daromez dan Bambang. Katanya Daromes sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 25 ribu pendukung, tetapi kalau Bambang saya kurang tahu,” ungkap Ketua KPUD Solo, Agus Sulistyo, beberapa waktu lalu.

Agus menjelaskan, persyaratan yang harus dipenuhi masyarakat yang ingin maju menjadi Calon Walikota (Cawali) dari jalur independen memang cukup berat. Karena berdasarkan revisi Undang-Undang nomor 1 Tahun 2015 tentang pemilihan kepala daerah, calon independen harus mengumpulkan sedikitnya 7,5 persen dari jumlah penduduk pemilih, dari ketentuan sebelumnya yang hanya 4 persen dari jumlah pemilih.

“Dengan aturan itu, artinya calon harus menyertakan sedikitnya 41.449 kartu tanda penduduk (KTP) warga Solo, jika ingin mendaftarkan dari calon independen, atau minimal 815 orang di setiap kelurahan, dari 51 kelurahan yang ada di kota Solo,” katanya.
Pengumpulan data berbentuk fisik KTP, dan soft file juga dinilai memberatkan. Pedahal waktu tersisa tinggal beberapa pekan saja.

“Syarat tersebut harus sudah dikumpulkan di KPU paling lambat tanggal 16 Juni 2015 mendatang. Saya harap dua orang calon independen ini bisa melengkapi, sehingga bisa ikut mendaftar,” kata Agus.

sumber: http://www.timlo.net/baca/68719622278/dua-calon-independen-ramaikan-pilkada-solo

Kamis, 07 Mei 2015

Pemkot Solo Dinilai Tak Serius Garap Kawasan Solo Utara






Balaikota Solo


SOLO -Pemkot Surakarta dinilai tak serius menggarap wilayah Solo Utara sebagai kawasan investasi baru. Padahal, pengembangan Solo utara selalu didengung-dengungkan selama lima tahun terakhir.

Hal itu menjadi sorotan Badan Anggaran (Banggar) dalam pembahasan Laporan Ketarangan Pertanggungjawaban (LKPj) Akhir Masa Jabatan (AMJ) Walikota 2010-2015 dan LKPj Tahun 2014. Anggota Banggar Edy Jasmanto mengatakan, wacana pengembangan Solo utara itu tak dibarengi dengan pembenahan infrastruktur pendukung.

“Investasi Solo itu puncaknya di 2012 dengan nilai Rp 2,8 triliun. Namun pada 2014 justru menjadi Rp 1,4 triliun. Walikota beralasan itu keterbatasan lahan dan kejenuhan investasi di Solo tengah dan selatan. Lalu investasi akan diarahkan Solo utara. Bagaimana invesasi mengarah ke sana kalau infrakstruktur pendukung tak dipenuhi,” terang Edy.

Dia mencontohkan, di wilayah tersebut masih ditemukan banyak jalan rusak. Bahkan akses menuju RSUD Kota Surakarta di Kampung Ngipang, Kadipiro, Banjarsari pun tak juga diperbaiki. Drainase di kawasan Solo utara juga masih banyak yang kerusakan. Kondisi tersebut menyebabkan banyak genangan dalam kota dan kemacetan.

Wakil Ketua Fraksi Persatuan Indonesia Raya (FPIR) itu mengatakan, wacana yang digagas Pemkot itu masih sebatas angan-angan. Dia belum melihat konsep yang jelas soal jenis investasi yang akan diarahkan ke Solo utara.

Edy juga kecewa dengan jawaban Walikota yang menyebut salah satu upaya untuk merangsang investasi di wilayah itu dengan memberikan kemudahan perizinan usaha, serta pengurangan bahkan pembebasan retribusi bagi pelaku.

“Lho kok mempermudah perizinan itu maksudnya apa ? Izin yang mudah dan cepat itu sudah menjadi keharusan. Berarti bisa saja nanti ada perizinan yang dipersulit ? Jangan-jangan saking mudahnya, izin belum lengkap pun sudah bisa beroprasi, seperti toko-toko modern itu. Yang namanya prosedur itu kan mestinya standar dan berlaku sama,” ungkapnya lagi.

Menurutnya, dengan infrakstuktur yang lengkap dengan sendirinya pelaku usaha akan memilih Solo utara sebagai lokasi pengembangan usaha.

Hal senada disampaikan Anggota Banggar Supriyanto. Menurutnya, Walikota berulang-ulang menyebut Solo utara sebagia lokasi investasi baru. Namun, program-program tak mengarah ke sana.

“Kalaupun ada pembangunan infrastruktur di Solo utara itu muncul saat pembahasan APBD di DPRD. Jadi, dinas teknis justru tak memprogramkan itu. Seperti Jembatan Gajah Putih, Komplang dan lainnya. Akses RSUD juga belum diperbaiki, padahal sudah lama beroperasi,” kata Ketua Fraksi Demokrat Nurani Rakyat (FDNR) itu.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Surakarta Ahyani mengatakan, pembangunan infrakstruktur di Solo utara itu terkendala besarnya anggaran yang dibutuhkan. “Membangun infrastruktur itu biayanya mahal. Jika mengandalkan APBD itu sangat terbatas. Kami masih mengandalkan pemerintah pusat. Kalau sektor swasta mau masuk, itu bisa cepat,” terangnya.

Yani menambahkan, pihaknya telah melakukan pemetaan potensi investasi yang bisa dikembangkan di kawasan tersebut. Hal itu pula yang ditawarkan kepada investor.

“Setiap ada investor yang hendak membuka usaha di Solo selalu kami arahkan ke wilayah utara. Potensi yang bisa dikembangkan di sana, terutama bidang kesehatan, pendidikan dan perumahan. Bidang industri juga masih memungkinkan di Mojosongo (Kecamatan Jebres), meskipun spacenya kecil,” ungkapnya.

Pemkot juga telah menyusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Solo Utara dan Detail Engineering Design pendukungnya. Selain itu, disiapkan pula penataan koridor Solo utarayang akan menjadi daya tarik tersendiri atau urban catalis.

 Dini Tri Winaryani

http://joglosemar.co/2015/04/pemkot-solo-dinilai-tak-serius-garap-kawasan-solo-utara.html

Kamis, 30 April 2015

Balon Walikota Solo Anung Indro Susanto Selaturahmi dengan Partai Gerindra

Senin, 27 April 2015 00:32:10 - Oleh : redaksi - Dilihat 204 kali
 Balon Walikota Solo Anung Indro Susanto Selaturahmi dengan Partai Gerindra

Solo (beritamemorandum.com), Meski belum mendapatkan kepastian motor pengusung dalam pertarungan Pilkada Kota Solo 2015 – 2020, bakal calon walikota Solo 2015 – 2020, Anung Indro Susanto terus mengadakan sosialisasi dalam upaya merebut hati masyarakat dan mengupayakan pendukungan  partai pengusung dari Koalisi Solo Bersama (KSB) yang digawangi 6 Parpol  dalam bertarung melawan PDIP dalam Pilkada Kota Solo 2015 – 2020 mendatang.

Meski masih bersaing ketat  dengan Bakal Calon Walikota lainnya dalam mencuri hati KSB, Bakal Calon Walikota Solo 2015 – 2020, Anung Indro Susanto, mengadakan pertemuan intern dengan Partai Gerindra Kota Solo, yang dihadiri beberapa strukutural partai, di Rumah Makan Padang, Jl. Gajah Mada, Solo, Jawa Tengah, Minggu (26/4/2015) malam.
Pertemuan yang baru sebatas silaturahmi antara Bakal Calon Walikota Solo 2015 – 2020, Anung Indro Susanto  dengan pengurus Partai Gerindra Kota Solo dinilai hanya sebatas perkenalan antara Bakal Calon Walikota dengan jajaran pengurus Partai Gerindra Kota Solo.
Dikemukakan DPC Partai Gerindra Kota Solo yang dikoordinatori, Ardianto Kurniawan, SH,  Visi dan Misi Bakal Calon Walikota Solo, Anung Indro Susanto  hingga saat ini Partai Gerindra Kota Solo belum mendalami.

Sejauh mana Visi dan Misi Anung Indro Susanto untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak untuk pertarungan di Pilkada 2015 – 2020, terutama untuk mendapatkan persetujuan dengan KSB mendatang.
Dikatakan, Koordinator Partai Gerindra Kota Solo, Ardianto Kurniawan, SH., pertemuan ini sebatas silaturahmi dan perkenalan saja, dan pertemuan ini bertujuan untuk menggali gagasan ( visi – misi ) dari Bakal Calon Walikota Solo 2015 – 2020, Anung Indro Susanto.
“ Kami tetap menggali sejauh mana visi – misi Anung Indro Susanto untuk perubahan Kota Solo kedepan. Pertemuan dengan Bakal Calon Walikota Solo, Anung Indro Susanto baru kali ini diadakan. Pertemuan ini sekedar perkenalan Bakal Calon Walikota Solo 2015 – 2020 dengan pengurus Partai Gerindra Kota Solo,”  terang, Koordinator Partai Gerindra Kota Solo, yang saat ini menjabat anggota DPRD Kota Solo, Ardianto Kurniawan, SH.
 
Disisi lain, saat wartawan beritamemorandum.com akan meminta konfirmasi dengan Bakal Calon Walikota Solo 2015 – 2020, Anung Indro Susanto, terkait pertemuan internal dengan DPC  Partai Gerindra Kota Solo terburu meninggalkan lokasi, sehingga wartawan beritamemorandum.com tak mendapatkan keterangan dari Bakal Calon Walikota Solo 2015 – 2020, Anung Indro Susanto.(dony)

Selasa, 28 April 2015

Siapakah Sosok Muda The Next Wali Kota?

Ilustrasi kursi Wali Kota (Dok/JIBI)
Ilustrasi kursi Wali Kota (Dok/JIBI) 


Selasa, 28 Oktober 2014 10:05 WIB | Tri Rahayu/JIBI/Solopos


Solopos.com, SOLO—Pilkada Solo digelar 2015 mendatang. Solo memiliki segudang tokoh yang dikenal masyarakat dunia karena kreativitas original.
Nama Gesang lebih populer di Jepang dengan keroncong dan lagunya Bengawan Solo. Siapa yang tak kenal sosok Waljinah, maestro keroncong, yang masih dikenal hingga kini.

Seniman-seniman lain asli Solo, seperti Rahayu Supanggah, Subono, Dedek Wahyudi, I Wayan Sadre, Eko Supriyanto, Sahita, Endah Laras, Sruti Respati, Peni Candrarini, Ira Kusumorasri, Heru Mataya, Paulus Mintarga, Mayor Haristanto, dan Ki Jilitheng Suparman juga terkenal karena karya mereka.
Mereka sebagian besar berhasil karena kreativitas di bidang seni pertunjukan. Tokoh-tokoh itulah yang sengaja dimunculkan pelaku industri kreatif, Irfan Sutikno, dalam forum Rembug Soloraya jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) 2015 bertajuk Solo Menuju Kota Kreatif di Griya Solopos Karangasem, Solo, Senin (27/10/2014).
“Tentu akan lebih gampang menyebut tokoh-tokoh senior di bidang seni pertunjukan dibandingkan bidang lain. Nama-nama muda, seperti Rony Rown, Stephanus Aji, Rory Wardana, Baroto Seno, dan seterusnya. Mereka tokoh muda yang memiliki kreativitas,” ujar Irfan dalam diskusi itu.

Para anak muda itu diharapkan bisa berperan dalam upaya city branding dan pengembangan ekonomi kreatif Kota Solo. Atas dasar itulah, Irfan berharap calon pemimpin Kota Bengawan harus melibatkan generasi muda.
Irfan menyodorkan lima kriteria bagi figur Wali Kota Solo, yakni muda, paham budaya, lincah di sektor ekonomi, memiliki jaringan yang luas, dan pria atau wanita tak jadi masalah.
Animator MD Animation Jakarta, Doni Purwo Sulistyo, menunjukkan kreativitas anak muda bisa berkembang bila diberi ruang.

Doni mengungkapkan ada 35 animator asal Solo yang notabene lulusan SMK di balik film animasi Adit dan Sopo Jarwo. Kualitas gambarnya tak kalah dengan film animasi Ipin dan Upin dari Malaysia.
Creative Director Inspira Creative Lab Solo, Erwin Skripsiadi, mencoba memberdayakan anak-anak usia sekolah dasar (SD) untuk berlajar membuat aplikasi game yang mengangkat Solo.

Dia menyebut ada 20 aplikasi game di Google Play yang dibuat oleh para animator Solo. Ke depan, Erwin dan teman-temannya ingin menciptakan 30-70 aplikasi game yang mengangkat tentang Solo.
Tokoh muda yang kreatif itulah yang diharapkan bisa memimpin Solo. Selama ini, sosok muda kretaif itu muncul pada diri Joko Widodo (Jokowi). Dalam waktu kurang dari 10 tahun, Jokowi mampu meletakkan fondasi city branding bagi Solo. Oleh karenanya, di bagian lain, Irfan menekankan Solo membutuhkan The Next Jokowi lagi untuk memimpin Solo tanpa dibatasi jenis kelamin.

Sebut Nama
Dosen Desain Interior ISI Solo, Dian Lestari Hastuti, yang kebetulan menjadi moderator dalam forum itu menyebut nama Ketua Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Solo, Yanti Rukmana, sebagai figur perempuan yang cocok menjabat Wali Kota Solo berikutnya.
Nama Yanti disebut spontan di akhir sesi diskusi. Yanti yang kebetulan hadir dalam kesempatan itu hanya tersenyum tanpa banyak komentar.

Penasihat Asosiasi Perusahaan dan Praktisi Periklanan Solo (Asppro), Muhammad Qoyim, berharap ada figur baru yang muncul, bukan Wali Kota Solo yang sekarang. Figur baru itu diharapkan memiliki visi dan misi kreatif ke depan (visioner), memiliki jejaring yang kuat terutama secara ekonomi, dan paham tentang karakter Kota Bengawan.
“Paham tentang hambatan dan kendala yang dihadapi Solo. Punya jejaring ke pemerintah pusat dan provinsi. Jelas orang baru, bukan yang sekarang,” papar Qoyim, sapaan akrabnya.